Jawa Barat Catat Investasi Tertinggi Nasional, Tembus Rp218 Triliun hingga September 2025
- account_circle Redaksi
- calendar_month Ming, 19 Okt 2025
- comment 0 komentar
DANTA NEWS – Provinsi Jawa Barat kembali menegaskan posisinya sebagai daerah dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia sepanjang Januari hingga September 2025. Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, nilai investasi yang masuk mencapai Rp218,17 triliun, atau setara 15,2 persen dari total nasional.
Capaian tersebut meningkat 18 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024, yang tercatat sebesar Rp184,89 triliun. Pertumbuhan investasi itu juga berdampak langsung pada peningkatan penyerapan tenaga kerja yang mencapai 303.469 orang, naik 4,45 persen dari tahun sebelumnya (290.545 orang).
Rinciannya, 175.385 tenaga kerja terserap dari investasi dalam negeri (PMDN) dan 128.084 tenaga kerja dari investasi asing (PMA). Sebagian besar bekerja di sektor manufaktur dan jasa penunjang industri.
Salah satu proyek terbaru yang berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja ialah perusahaan BYD, produsen kendaraan listrik asal Tiongkok, yang merekrut 4.500 tenaga kerja bersertifikat di Kabupaten Subang.
“Angka investasi ini diharapkan terus meningkat seiring masuknya investasi baru di berbagai kawasan industri seperti Rebana, Bekasi, dan Bandung Raya,” ujar Kepala DPMPTSP Jawa Barat, Dedi Taufik, dikutip dari laman Pemprov Jabar, Jumat (17/10/2025).
Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus menjaga tren positif ini dengan peningkatan layanan investasi yang cepat, transparan, dan terintegrasi, salah satunya melalui inovasi digital KUJANG (Kumpulan Layanan Perizinan Jawa Barat Terintegrasi) untuk mempermudah proses perizinan di seluruh daerah.
“Investasi bukan hanya tentang angka, tetapi juga tentang kesejahteraan masyarakat. Kami ingin setiap rupiah investasi yang masuk dapat membuka lapangan kerja baru dan memperkuat daya saing Jawa Barat,” tambah Dedi.
Dengan capaian tersebut, Jawa Barat kian mengukuhkan diri sebagai motor pertumbuhan ekonomi nasional dan lokomotif utama investasi industri manufaktur Indonesia.*
- Penulis: Redaksi








Saat ini belum ada komentar