Viral “Tepuk Sakinah”, Cara Seru Kemenag Tanamkan Nilai Keluarga Harmonis
- account_circle Redaksi
- calendar_month Rab, 8 Okt 2025
- comment 0 komentar
DANTA NEWS – Fenomena Tepuk Sakinah tengah menjadi sorotan publik di media sosial dalam beberapa waktu terakhir. Gerakan sederhana yang diiringi yel-yel ini viral setelah digunakan dalam kegiatan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) Kementerian Agama (Kemenag) bagi calon pengantin di berbagai daerah.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Kemenag, Thobib Al Asyhar, menjelaskan bahwa Tepuk Sakinah bertujuan untuk membantu calon pengantin memahami pilar-pilar penting dalam membangun keluarga sakinah. Menurutnya, metode ini digunakan sebagai pendekatan yang ringan dan menyenangkan dalam penyampaian nilai-nilai pernikahan.
“Tujuan utamanya agar calon pengantin memiliki pemahaman yang utuh terkait bagaimana membangun keluarga sakinah dengan menghafalkan pilar-pilarnya,” ujar Thobib dikutip dari NU Online.
Ia menambahkan, Tepuk Sakinah tidak bersifat wajib dihafalkan oleh setiap peserta Bimwin. Gerakan ini hanya digunakan sebagai strategi pembelajaran atau ice breaking agar suasana pelatihan menjadi lebih cair dan interaktif.
“Tidak menjadi keharusan untuk dihafalkan. Ini hanya strategi dalam pelatihan bimbingan keluarga sakinah,” jelas Thobib saat ditemui di Gedung Antara Heritage, Jakarta, Kamis (25/9/2025).
Upaya Tekan Angka Perceraian
Kemenag terus mendorong berbagai inovasi untuk menekan angka perceraian di Indonesia. Berdasarkan data Kemenag tahun 2024, tercatat 466.359 kasus perceraian dari total 1.478.424 pernikahan yang tercatat secara nasional.
Melalui kegiatan seperti Bimwin dan Tepuk Sakinah, Thobib berharap pasangan calon pengantin tidak hanya memahami teori, tetapi juga dapat menginternalisasi nilai-nilai kebersamaan, saling menghargai, dan komunikasi yang sehat dalam rumah tangga.
Diciptakan oleh Tim Instruktur Nasional
Sementara itu, Prof. Alimatul Qibtiyah, Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, mengungkapkan bahwa Tepuk Sakinah diciptakan oleh Tim Instruktur Nasional Bina Keluarga Sakinah.
Menurutnya, metode ini dipilih agar pesan-pesan penting tentang keharmonisan keluarga dapat diterima dengan cara yang ringan dan menyenangkan.
“Tepuk ini digunakan untuk menyampaikan nilai pilar-pilar keluarga sakinah secara menyenangkan dan membahagiakan,” tulis Prof. Alimatul melalui akun media sosial pribadinya, @alimatul_qibtiyah.
Dengan adanya Tepuk Sakinah, Kemenag berharap calon pengantin tidak hanya sekadar memahami teori pernikahan, tetapi juga mampu membangun rumah tangga yang harmonis, berlandaskan cinta, dan saling pengertian — sesuai makna sejati dari keluarga sakinah, mawaddah, warahmah.*
- Penulis: Redaksi








Saat ini belum ada komentar